PortalMiliter | Garut,– PT PLN (Persero) UID Jawa Barat meresmikan program Ekosistem Green Energi Konversi Kendaraan Listrik yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Garut. Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ini merupakan bentuk dukungan PLN terhadap program Konversi Kendaraan Listrik yang digagas Pemerintah dalam rangka mensukseskan Net Zero Emission (NZE) 2060.Jumat 31 Januari 2025
Peresmian program tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jawa Barat, Aang Karyana, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, Pengawas Pembina SMK Provinsi Jawa Barat, Ema Srimalia, serta Komite Sekolah SMK Negeri 2 Garut, Dedi Kurniawan.
Program ini merupakan bagian dari upaya PLN dalam mendukung percepatan transisi energi di Indonesia menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda, khususnya siswa-siswi SMKN 2 Garut mengenai pentingnya kendaraan listrik dalam mengurangi polusi udara serta memanfaatkan energi hijau untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Program ini mencakup Renovasi Kelas Industri untuk mendukung pembelajaran konversi kendaraan Listrik, Pelatihan Guru dan Siswa guna meningkatkan kompetensi di era elektrifikasi, Penyelarasan Kurikulum agar selaras dengan kebutuhan industri, dan Perancangan unit kendaraan ringan sebagai prototipe.
Ketua Panitia Pelaksana, Rustandi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap PT PLN (Persero) yang telah berkomitmen untuk mendukung program ini. Ia juga mengungkapkan bahwa program ini akan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di wilayah Jawa Barat dalam upaya mencetak generasi yang memiliki kompetensi dan pengetahuan terkait konversi kendaraan listrik, sehingga tercipta ekosistem kendaraan listrik di kalangan siswa-siswi dan guru.
Program TJSL yang diinisiasi oleh PLN ini tidak hanya menyasar pada pemanfaatan teknologi, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi penerus untuk lebih siap menghadapi era kendaraan listrik dan energi terbarukan. Dengan adanya fasilitas konversi kendaraan listrik di SMKN 2 Garut, siswa akan mendapatkan pelatihan langsung mengenai teknologi kendaraan listrik, mulai dari konversi hingga pemeliharaan kendaraan berbasis listrik.
"Selain berkontribusi pada lingkungan, program ini juga membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di masa depan. Kami berharap dapat mencetak generasi yang memiliki kompetensi di bidang kendaraan listrik," kata Ista Safari, yang merupakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum mewakili SMK N 2 Garut.
Sementara itu, Aang Karyana, selaku Kepala Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jawa Barat, menambahkan bahwa program konversi kendaraan listrik ini diharapkan akan memperkuat posisi SMK Negeri 2 Garut sebagai lembaga pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan teknis dan keterampilan yang berwawasan lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, PLN UP3 Garut juga memaparkan berbagai manfaat dari konversi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Manager UP3 Garut, Atikah Dewi Anggreny yang juga hadir dalam acara tersebut, dalam sambutannya mengatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik memiliki banyak keunggulan, mulai dari pengurangan emisi, hemat biaya operasional, hingga rendahnya tingkat kebisingan dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
"Melalui program ini, kami berharap dapat mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pentingnya beralih ke kendaraan listrik sebagai bagian dari solusi untuk menghadapi krisis energi dan perubahan iklim global," jelas Atikah.
Atikah juga mengatakan bahwa peresmian program TJSL Ekosistem Green Energi Konversi Kendaraan Listrik di SMK Negeri 2 Garut ini tidak hanya mencakup aspek pendidikan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya untuk membangun ekosistem green energi yang lebih luas di Kabupaten Garut.
“Dengan adanya kolaborasi antara PLN, pemerintah daerah dan sektor pendidikan, diharapkan program ini dapat menjadi titik awal bagi terwujudnya Garut sebagai daerah yang lebih ramah lingkungan, ujar Atikah.
Sementara itu di tempat terpisah, General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Murdifi, menyampaikan bahwa pelaksanaan program TJSL ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk menciptakan ekosistem energi hijau yang lebih luas di Indonesia. PLN menyadari bahwa untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan, diperlukan kerjasama antara berbagai elemen masyarakat, termasuk sektor pendidikan.
"PLN berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target transisi energi, termasuk dengan menggandeng sektor pendidikan dan masyarakat. Kami percaya bahwa dengan memberikan pelatihan dan fasilitas yang tepat, generasi penerus akan lebih siap dalam menghadapi tantangan energi di masa depan," ujar Agung.
Dengan adanya program ini, diharapkan para siswa SMK Negeri 2 Garut dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya paham tentang teknologi kendaraan listrik, tetapi juga lebih peduli terhadap isu lingkungan.
“Program TJSL Ekosistem Green Energi Konversi Kendaraan Listrik ini juga adalah sebuah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi muda yang lebih inovatif dan tanggap terhadap isu-isu lingkungan. Hal ini akan berdampak positif tidak hanya pada sektor pendidikan, tetapi juga pada kehidupan masyarakat secara luas,” tutup Agung.
( Dede )