Portal Militer | Sumatra Utara,-Kurang lebih 20 hari kematian bayi dari pasangan Ari sahputra dan Nisa yang hingga kini belum juga diproses baik secara hukum maupun secara administrasi, kelahiran bayi berkelamin laki-laki tersebut sangat dinanti nantikan bagi pasangan Ari dan Nissa serta keluarga besarnya, namun kebahagian tersebut pupus dan musnah akibat di tangani okum bidan puskesmas Beras basah Pangkalan susu kabupaten Langkat Sumatera utara yang bernama Nurlianna hingga kini ibu dari bayi tersebut pun harus terbaring dirumah sakit 'Mahkota Bidadari' stabat kabupaten langkat.
Menurut keterangan Ari dengan nada terbata bata "kelahiran putra pertama yang tidak dapat terselamatkan sangatlah dinanti dan idam-idamkan begitu tragis pasca kelahiran nya, bagaimana demikian , saya sendiri melihat secara langsung bagaimana proses pasca melahirkan yang di tangani oleh bidan 'Nurlianna, dimana kepala anak yang sdh keluar dari lubang mis V istri ditarik tarik hingga saya berteriak Bu jangan kuat sekali tarik kepalanya nanti kepalanya putus, seperti kejadian yang ada di kampung ku" Ujar Ari,
Kemudian diduga Bidan Nurlianna tidak mampu mengeluarkan bayi tersebut lantas bidan Nurlianna memanggil Suaminya yang kebetulan berada didalam rumah untuk membantu mengangkat Nissa yang sudah terkulai lemas ,pada saat itu wajah suaminya pun kelihatan panik dan takut karena melihat kepala bayi tersebut telah keluar "dan ironis nya lagi istri saya Nissa tidak diberi infus atau apapun itu sebagai tambah tenaga" ujar Ari.
pada saat media portal militer mengkonfirmasikan hal di atas kepada Bidan Nurlianna terkait pasca kelahiran bayi Nissa tersebut yang mana telah dianjurkan secara tegas oleh dokter Ghofur yang bertugas dirumah sakit Mahkota Bidadari Pangkalan Brandan namun tak diindah kan, dengan alasan Mis"V" Nissa (istri Ari-red) sudah terbuka 10 (sepuluh), dan bagaimana bidan dapat mengetahui bahwa sudah buka 10..? "saya menggunakan jari,'' ungkap Bidan Nurlianna,
dan apakah semua metode untuk mengetahui Mis V hanya dengan jari, "semuanya seperti itu pa" ujarnya
apakah diseluruh rumah sakit yang ada di kabupaten Langkat juga menggunakan metode jari dan tidak ada alat selain jari??
'' untuk mengetahui lebih detil dan rinci serta akurasi tepat terkait Mis V buka 10 atau tidak nya..? ia pa semua juga menggunakan jari " ungkap Nurlianna yakin. !!
Sementara menurut ketua umum pengurus pusat IBI ( ikatan bidan indonesia) Dokter Juliana.MM disela sela musda X kepungurusan ketua PD IBI Bali Dr. Ni Nnyoman budiani " bahwa alat Transduser sangat efektif dan akurat untuk. mengetahui Mis V bagi ibu ibu yang sedang berproses dalam persalinan " ungkapnya
Sampai berita kedua ini di tayang kan Belum ada penyelesaian dan tindakan dari pihak APH atas terjadi di duga adanya Malpraktek oleh oknum Bidan tersebut .