PortalMiliter | Langkat ,- Sungguh suatu hal yang memilukan
sekaligus memalukan terkait pasca melahirkan anak pertama yaitu saudari Nisa
bersama Ari sahputra yang beralamat di kampung tengah desa lubuk kertang kecamatan
berdandan Barat kabupaten Langkat
menggapa demi
kian...?
“Pada
tanggal 3 hari selasa bulan September tahun 2024 saudari Nisa menjalani
persalinan yang diluar rujukan dokter Ghopur yang bertugas di rumah sakit
mahkota bidadari Pangkalan Berandan padahal pihak rumah sakit yaitu dokter Ghofur
dengan tegas dan jelas agar saudari Nisa melakukan persalinan di rumah sakit yang
sudah di tentukan berdasar kan ucapan dokter yang menangganinya tersebut”
Ungkap ari sahputra suami dari Nisa ,Selasa 17/09/2024.
"Alasan
tindakan pertolongan yg berakhir kematian...!!!!
menurut
suami saudari Nisa. yang bernama Ari sahputra” kejadian pasca melahirkan
sanggat teragis dan tidak dapat di Terima,di sebabkan jauh sebelumya hasil dari
periksaan kandungan istri saya tersebut di nyatakan janin yang berada dalam kandungan sanggatlah aktif dan sehat, Tutur dokter yang
menangani istri saya”.Ungkap ari sahputra.
Masih
menurut ari. “saat itu saya mulai panik dan khawatir setelah mengetahui bahwa
istri saya Nisa Perutnya sudajh mulai terasa mulas yang di yakini janin yang berada
dalam kandungan segera keluar, bersamaan dengan itu Saya bergegas mencari pertolongan pada bidan desa
dimana dia tinggal namun bidan desa yang berada suatu desa dimana saya tinggal tidak berada di tempat, lantas saya lalu bergegas dan berinisiatip mencari pertolongan
di luar desa di mana tempat saya tinggal. Di tengah kekhawatiran saya mencari pertolongan di luar kampung agar dapat
menagani pertolongan pertama sebelum di bawa kerumah sakit dan Bidan yang lebih
di kenal adalah bidan Ana (Juliana ),”papar arai .
“Di mana
bidan ana tersebut telah membuka ijin peraktek yang beralamat di batu 100,
lantas bidan ana memeriksa kandungan satu melakukan tindakan suatu keyakinan
dalam menangani pasca melahirkan istri saya Nisa” terang nya.
Masih
menurut ari..! “ Tindakan yang di lakukan peraktek bidan Ana di duga
berseorangan dengan apa yang menjadi rujukan bahwa Istri saya saudari Nisa
harus melahirkan di rumah sakit namun yang menjadi pertanyaan. Menggapa bidan Ana
membawa istri saya ke klinik di mana tempat dia ( Red Anna) praktek ,’ jelas nya.
“Setelah beberapa
jam menunggu di klinik bu Ana. Namun tidak juga istri saya di bawa kerumah
sakit. Malah bidan Ana mengambil tindakan sendiri dengan alasan sudah buka 10 ( istilah bidan ) . Saya melihat
langsung bagaimana proses pasca
melahirkan di mana kepanikan saya dan juga kepanikan bidan Ana untuk menggeluarkan
Janin tersebut , yang lebih ironis bidan Ana memaksa dengan cara menarik narik
kepala janin tersebut, Lantas saya mengatakan ke bidan Ana.. Bu jangan di tarik kuwat kali nanti kepala anak
ku putus seperti yang pernah terjadi di kampung ku. “ujar ari.
“ Dengan waktu yang lebih lama di klinik bidan Ana. Namun tak kunjung juga dapat mengeluarkan janin tersebut. Kekahawatiran dan rasa cemas tampak pada wajah bidan Ana sehingga bidan Ana membawa istri saya menuju kerumah sakit dengan keadaan kepala janin tersebut keluar“Terang Ari .
“Bidan Ana
dan Istri saya Menuju kerumah sakit Pertamina Berandan dengan menggunakan
kendaraan mobil milik bidan Ana. Dalam perjalanan menuju rumah sakit
di ketahui janin tersebut telah keluar dalm perjalanan. Di dalam mobil
lantas bidan Ana mengguncang dan berinteraksi pada bayi tersebut. Namun yang
saya lihat. Tidak ada kontraksi atau respon sebagai mana secara umum bayi
lahir.. Dan saya melihat bidan Anna lemas dengan mata terpejam dan di samping
mobil Kemungkinan bidan Anna menyadari bahwa bayi tersebut sudah tidak dapat
terselamat kan,”papar Ari
“Sengaja hal
ini sampaikan dengan harapan kami agar Pihak. Atau penegak hukum dapat menindak
lanjuti kasus dugaan. Proses kelahiran yag menyebabkan kematian anak kami ini ,
karna dengan cara yang tidak wajar” pungkas Ari Penuh harapan agar segera
ada dari pihak yang berwenang melakukan tindakan dengan perkara tersebut.
( Harunsyah
)