• Jelajahi

    Copyright © PORTALMILITER.COM | BERITA INDONESIA TERKINI, BERITA HARI INI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Diduga Salah Prosedur Bidan Nurliana Pegawai Puskesmas Beras Basah Pangkalan Susu ,Nekad Lakukan Persalinan Hingga Menyebab kan Kematian

    PORTALMILITER.COM
    Rabu, 18 September 2024, 02:25 WIB Last Updated 2024-09-23T07:17:41Z

     

    PortalMiliter  | Langkat ,- Sungguh suatu hal yang memilukan sekaligus memalukan terkait pasca melahirkan anak pertama yaitu saudari Nisa bersama  Ari sahputra yang beralamat di  kampung tengah desa lubuk kertang kecamatan berdandan Barat kabupaten  Langkat

     

    menggapa demi kian...? 

     

    “Pada tanggal 3 hari selasa bulan September tahun 2024 saudari Nisa menjalani persalinan yang diluar rujukan dokter Ghopur yang bertugas di rumah sakit mahkota bidadari Pangkalan Berandan padahal pihak rumah sakit yaitu dokter Ghofur dengan tegas dan jelas agar saudari Nisa melakukan persalinan di rumah sakit yang sudah di tentukan berdasar kan ucapan dokter yang menangganinya tersebut”  Ungkap ari sahputra suami dari Nisa ,Selasa 17/09/2024.

     

    "Alasan tindakan pertolongan yg berakhir kematian...!!!!

     

    menurut suami saudari Nisa. yang bernama Ari sahputra” kejadian pasca melahirkan sanggat teragis dan tidak dapat di Terima,di sebabkan jauh sebelumya hasil dari periksaan kandungan istri saya tersebut di nyatakan janin yang berada dalam kandungan  sanggatlah aktif dan sehat, Tutur dokter yang menangani istri saya”.Ungkap ari sahputra.

     

    Masih menurut ari. “saat itu saya mulai panik dan khawatir setelah mengetahui bahwa istri saya  Nisa Perutnya sudajh mulai  terasa mulas yang di yakini janin yang berada dalam kandungan segera keluar, bersamaan dengan itu Saya  bergegas mencari pertolongan pada bidan desa dimana dia tinggal namun bidan desa yang berada suatu desa dimana saya  tinggal tidak berada di tempat,  lantas saya lalu  bergegas dan berinisiatip mencari pertolongan di luar desa di mana tempat saya tinggal. Di tengah kekhawatiran  saya  mencari pertolongan di luar kampung agar dapat menagani pertolongan pertama sebelum di bawa kerumah sakit dan Bidan yang lebih di kenal adalah  bidan Ana  (Juliana ),”papar arai .

     

    “Di mana bidan ana tersebut telah membuka ijin peraktek yang beralamat di batu 100, lantas bidan ana memeriksa kandungan satu melakukan tindakan suatu keyakinan dalam menangani pasca melahirkan istri saya Nisa” terang nya.

     

    Masih menurut ari..! “ Tindakan yang di lakukan peraktek bidan Ana di duga berseorangan dengan apa yang menjadi rujukan bahwa Istri saya saudari Nisa harus melahirkan di rumah sakit namun yang menjadi pertanyaan. Menggapa bidan Ana membawa istri saya ke klinik di mana tempat dia ( Red Anna)  praktek ,’ jelas nya.

     

    “Setelah beberapa jam menunggu di klinik bu Ana. Namun tidak juga istri saya di bawa kerumah sakit. Malah bidan Ana mengambil tindakan sendiri dengan alasan sudah buka 10           ( istilah bidan ) . Saya melihat langsung bagaimana  proses pasca melahirkan di mana kepanikan saya dan juga kepanikan bidan Ana untuk menggeluarkan Janin tersebut , yang lebih ironis bidan Ana memaksa dengan cara menarik narik kepala janin tersebut, Lantas saya mengatakan ke  bidan Ana.. Bu  jangan di tarik kuwat kali nanti kepala anak ku putus seperti yang pernah terjadi di kampung ku. “ujar ari.

    “ Dengan waktu yang lebih lama di klinik bidan Ana. Namun tak kunjung juga dapat mengeluarkan janin tersebut. Kekahawatiran dan rasa cemas tampak pada wajah bidan Ana sehingga bidan Ana membawa istri saya menuju kerumah sakit dengan keadaan kepala janin tersebut keluarTerang Ari .

    “Bidan Ana dan Istri saya Menuju kerumah sakit Pertamina Berandan dengan menggunakan kendaraan mobil milik bidan Ana. Dalam perjalanan menuju rumah sakit   di ketahui janin tersebut telah keluar dalm perjalanan. Di dalam mobil lantas bidan Ana mengguncang dan berinteraksi pada bayi tersebut. Namun yang saya lihat. Tidak ada kontraksi atau respon sebagai mana secara umum bayi lahir.. Dan saya melihat bidan Anna lemas dengan mata terpejam dan di samping mobil Kemungkinan bidan Anna menyadari bahwa bayi tersebut sudah tidak dapat terselamat kan,”papar Ari

     

    “Sengaja hal ini sampaikan dengan harapan kami agar Pihak. Atau penegak hukum dapat menindak lanjuti kasus dugaan. Proses kelahiran yag menyebabkan kematian anak kami ini , karna dengan cara yang tidak wajar” pungkas Ari Penuh harapan agar segera ada dari pihak yang berwenang melakukan tindakan dengan perkara tersebut.

     

    ( Harunsyah )

     


    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru

    TNI AU

    +