PortalMiliter | Sukabumi,-Rahma Sakura Ramkar, resmi dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi periode 2024-2029. Upacara pelantikan digelar di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Jalan Jajaway, Palabuhanratu, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Gadis kelahiran Sukabumi 05 September 2002 itu terpilih pada
Pemilu 2024 dari Dapil IV melalui Partai Golkar. Karenanya, mahasiswi di Universitas
Muhammadiyah Sukabumi yang kini menginjak usia 22 tahun, menjadi anggota
legislatif termuda di DPRD Kabupaten Sukabumi.
Rahma Sakura yang merupakan pendatang baru di DPRD Kabupaten
Sukabumi mengungkapkan kebahagiaannya atas kepercayaan yang diberikan
masyarakat untuk mengemban amanah menjadi wakil rakyat. Ia pun menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya.
"Alhamdulillah senang sekali akhirnya bisa berada di
titik ini, tapi tentu ada rasa tegang juga karena tanggung jawab yang akan saya
emban sangat besar,” ungkap Sakura,
sapaan akrab Rahma Sakura Ramkar Selasa (6/8/2024).
“Ada di titik ini juga bukan hasil kerja sendiri, banyak
sekali orang yang terlibat, baik keluarga, tim, relawan, maupun 7.106 pemilih
yang mengantarkan sampai dengan hari pelantikan. Mohon doanya semoga saya bisa
memperjuangkannya," ujarnya.
Sebagai langkah awal, Sakura menyatakan dirinya akan
melakukan riset dan mempelajari isu lokal, menetapkan prioritas dan rencana
kerja berdasarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta berkoordinasi dengan
konstituen agar mengetahui kebutuhan dan isu-isu terkini yang terjadi di
masyarakat.
"Untuk menyampaikan aspirasi, saya akan membuat pesan penampung
aspirasi yang bisa diakses melalui link di bio Instagram saya," imbunya.
Rahma juga mengungkapkan keinginannya untuk bertugas di
Komisi IV atau II DPRD Kabupaten Sukabumi. "Karena basic saya pendidikan
dan olahraga. Isu-isu di bidang pendidikan, di bidang olahraga kan adanya di
Komisi IV,"kata Sakura yang mengaku
menyukai olah raga itu.
Menurutnya, kebijakan yang diambil ke depan bukan hanya
berdasarkan pemikiran, tapi juga perasaan. Rahma turut merasakan sebagai anak
olahraga apa yang menjadi kekurangan dan apa yang nantinya harus didorong.
"Saya juga guru honorer dan sempat magang di beberapa
sekolah dasar. Ada isu-isu yang selama ini tidak tersampaikan dan fatal,"
jelas.
Ia berharap, dengan adanya dirinya sebagai perempuan di
parlemen, bisa menciptakan kebijakan yang dibuat bukan hanya berdasarkan
pikiran, tapi juga perasaan, serta kebijakan atau program yang dibuat lebih
relevan dengan isu-isu terkini yang terjadi di masyarakat.
Selain itu, Rahma berharap bisa mewakili kepentingan rakyat
dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, menjaga transparansi dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan
program, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan
keputusan dan memastikan suara rakyat didengar dan diperhitungkan.
"Yang terpenting kebijakan dan program adalah yang membahagiakan masyarakat Dapil IV, khususnya di lumbung-lumbung suara saya," pungkasnya.
( Adv )