Portalmiliter | Sukabumi,-Jual beli ijazah ternyata tidak hanya terjadi pada pendidikan formal, seperti SMA atau universitas. Bahkan ijazah program kejar (kelompok belajar) paket B (setingkat SMP) dan paket C (setingkat SMA) terindikasi diperjual belikan di Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Untuk mendapatkan Ijazah paket tersebut para peminat tidak harus mengeluarkan uang banyak serta tidak usah mengikuti proses belajar dan ikut Ujian Nasional, mereka bisa mendapatkan ijazah itu secara instan dengan membayar mulai dari Rp 1500.000 hingga satu juta Rupiah.
Ternyata sindikat jual beli ijazah paket tersebut mempunyai jaringan cukup kuat. Mulai dari oknum pengelola PKBM hingga oknum pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan.
Guna mengetahui praktek jual beli ijazah kesetaraan tersebut Awak Media melakukan penelusuran untuk mendapat informasi secara detail. Kami mencoba menemui salah satu warga yang tadinya sempat mau menjadi peserta didik di PKBM berinisial O yang berlokasi di Desa Ginanjar, Kecamaatan Ciambar Kabupaten Sukabumi.
"Saya dikasih dua alternatif untuk mengikuti kejar Paket, mulai dari cara kilat hingga mengikuti proses belajar sesuai prosedur. Namun untuk proses kilat biayanya cukup lumayan dengan biaya 1500,000 berbeda dengan ikut prosedur hanya bayar administrasi saja," ungkap warga yang enggan disebut namanya saat ditemui Awak Media Rabu (04/12/21).
Selanjutnya kata dia, Pengelola PKBM pun menyampaikan bahwa, ijazah kilat dan lainnya juga sebetulnya sama saja, tetapi seandainya ada niatan mencalonkan diri jadi Kepala Desa maupun melanjutkan Sekolah ke Perguruan Tinggi, ijazah tersebut harus dibawa kembali ke PKBM tersebut untuk diperbaharui.
"Seandainya jadi orang sukses mau nyalon lurah atau nerusin ke Perguruan Tinggi, ijazahnya harus diperbaharui dulu katanya. Tetapi kalau hanya untuk kerja di pabrik sih tidak usah," terangnya.
Sementara saat dihubungi via telpon Ketua PKBM Perintis membenarkan adanya dugan jual beli Ijazah tersebut. Bahkan dirinya mengakui bahwa pemegang ijazah tersebut pernah mengikuti proses belajar di PKBM itu. Dan ia meminta hal itu jangan di bocorkan ke Dinas terkait, bahkan hingga mau mencoba melakukan penyuapan dengan menawarkan uang 500,000.
"Iyeumah jang ngagantian bensin ku bapa rek dibere 500 rebu nya, tapi eungke poe salasa ayeunamah keurteuboga duit. Aya oge ajang bayaran honor heula, mun hayang duitmah bawa heula ijazahna kadieu, memang di umur 18 tahun teu pake biaya. saya geus omat-omatan ari ka bapa mah bayar administrasi 500 ajang kaperluan tapi teunyaho anu angka dua juta mah,(( ini mah Buat Ganti Bensin Sama Bapak mau Di kasih 500 Ribu , Tapi Nanti Hari Selasa ,Sekarang Mah lagi Gak ada uang, Ada juga buat Bayar Honor dulu ,Kalau Uang Bawa Dulu Ijajah Ke Dini,Memang Di usia 18 tahun Tidak Pake biaya ,Saya sudah Amanat Buat Bapak Cukup Bayar Admitarasi 500 Buat keperluan Tapi tidak tahu yang 2 Juta )) " papar ketua PKBM dengan logat sundanya yang kental
[Red/team]