SELAYAR POS ■ Aliansi Masyarakat Peduli Covid-19 Luwu Utara kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Tugu Monumen Masamba Affair, pada Senin (8/6/2020).
Dalam aksi tersebut, massa menuntut transparansi anggaran covid-19 senilai 32.8 milyar lebih dan menuntut realisasi kebijakan relaksasi serta restrukturisasi kredit.
Saat para demonstrasi menyampaikan orasinya di depan Monumen Masamba Affair sekitar pukul 09 : 00 wita, tiba-tiba puluhan orang diduga preman bertopeng mendatangi orator aksi dengan ajakan duel fisik dan berucap tidak senonoh kepada massa aksi serta orator.
Diketahui, kedatangan puluhan preman bertopeng tersebut tampak keluar (muncul) dari Rumah Jabatan Bupati Luwu Utara dan beruntung orator aksi tidak terpancing, sehingga tidak terjadi bentrokan fisik serta peserta aksi memilih melanjutkan aksinya ke Pasar Sentral Masamba dan berakhir di Kantor Bupati Luwu Utara.
Jendral Lapangan, Faizal Tanjung saat dikonfirmasi langsung terkait kehadiran preman-preman tersebut mengatakan sangat disayangkan gaya jadul antek penguasa ditengah kebebasan Demokrasi hari ini.
"Masih saja menjadi antek antek penguasa dan hanya merugikan sesama warga, terlebih apa yang disuarakan kawan kawan semua adalah untuk kepentingan Bangsa dan Negara ditengah situasi pandemik Covid-19," ujarnya.
Faizal melanjutkan, tak sepatutnya Penguasa Daerah menggunakan cara-cara tradisional jadul menghadapi demonstran hari ini, apalagi sosok Pemimpin Daerah Kabupaten Luwu Utara adalah Perempuan.
"Yang semestinya lebih peka terhadap anak anaknya yang menyuarakan kepentingan kemaslahatan Ummat," pungkasnya.
Dalam aksinya demonstran mengajukan tuntutan diantaranya ;
1. Meminta Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Transparansikan Anggaran Senilai 32.8 milyar lebih untuk pencegahan Covid-19.
2. Meminta Pemerintah Luwu Utara merealisasikan kebijakan relaksasi dan restrukturisasi Kredit.
■ PUT/JBN