SELAYAR POS ■ Tragedi "malam jahanam" yang sempat menggegerkan publik Selayar mendapat sanggahan dari Pihak keluarga ES, hari ini, Minggu (1/3).
Melalui Kakak ES, Andi Arfan Hasrul menyebutkan tidak ada bukti yang kuat dan saksi yang membuktikan bahwa korban dipaksa atau di perkosa terkait "insiden' di dusun Ujung Bori, Desa Barugaiya, Kecamatan Bomtomanai, Kabupaten Kepulauan selayar.
Dalam klarifikasinya, sebagaimana disampaikan kepada SelayarPos.com, Andi Arfan Hasrul mengatakan bahwa adiknya tidak melakukan tindakan pemaksaan atau pemerkosaan terhadap SE sebagaimana yang dituduhkan selama ini.
"Atas dasar pengakuan adik saya, mereka melakukan atas dasar suka sama suka," kata Andi Arfan Hasrul.
Andi juga menyesalkan atas berkembangnya informasi ini yang tidak berimbang terkait dugaan pemerkosaan yang dilaporkan keluarga korban SE ke Polsek Polebungin.
Oleh karenanya, Andi Arfan Hasrul membantah dan sekaligus mengklarifikasi bahwa kejadian pada hari Kamis (27/2/20) sekitar Pukul 21.00 Wita, di Dusun Ujung Bori Desa Barugaiya, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, bukan pemaksaan atau pemerkosaan.
Andi Arfan Hasrul kakak ES menuturkan bahwa dalam kejadian ini tidak ada sama sekali unsur pemerkosaan, karena atas dasar suka sama suka kedua pihak yaitu adiknya dan SE.
"Pemerikasaan polisi, baik dari saksi yang ada di tempat kejadian mengatakan bahwa ini tidak ada unsur pemerkosaan," kata Andi Arfan melalui saluran telpon, pada Minggu (1/3/20).
Andi Arfan juga mengakui sudah menemui pihak polisi di Polsek Polebungin dan mendapatkan keterangan bahwa perbuatan kedua belah pihak karena suka sama suka.
"Dari awal, kami sudah mengurus dengan cara kekeluargaan untuk dinikahkan, tapi bunga menolaknya, mungkin karena dendam," ujar Andi Arfan.
Andi Arfan merasa keberatan atas laporan pemerkosaan keluarga SE ke Polsek Polebungin yang menurutnya tidak ada bukti.
"Adik saya ES tidak melakukan pemerkosaan terhadap SE di bawah kolong rumah tersebut, tapi itu suka sama suka," pungkas Andi Arfan.
■ Ircak