SELAYARPOS.COM ■ Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Bulukumba, Tomy Satria Yulianto tidak ingin jemawa menanggapi hasil survei yang mengunggulkan dirinya. Dimana beredar hasil survei Saifulmujani Research and Consulting (SMRC) yang menempatkan nama Tomy Satria diposisi teratas jelang Pilkada Bulukumba tahun 2020 mendatang.
"Ini bukan hasil kerjanya Tomy Satria, tapi kerjanya semua para sahabat-sahabat, keinginanya masyarakat kita semua. Pilkada masih lama, izinkan saya untuk tetap fokus dulu layani masyarakat," kata Tomy saat dikonfirmasi, kemarin.
Dia mengatakan, sebagai wakil bupati, ada amanah rakyat yang masih melekat kepada dirinya. Sehingga, selain mempersiapkan diri maju pada Pilkada Bulukumba tahun 2020 mendatang, konsentrasinya untuk tetap fokus mengurusi masyarakat Bulukumba juga menjadi penting.
Ditanya soal tanggapannya mengenai bocoran hasil survei SMRC, Tomy Satria menegaskan bahwa bukan hasil kerjanya sacara tunggal. Ada banyak Sahabat, sapaan Tomy Satria kepada pendukung dan loyalisnya yang bekerja.
"Itu hasil kerja keras para sahabat-sahabat, masyarakat Bulukumba. Tanpa masyarakat Bulukumba, saya tidak ada apa-apanya dalam panggung politik. Ini adalah demokrasi, pertarungan elektoral, tidak ada alasan untuk saya klaim secara tunggal capaian itu," ungkapnya.
Karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Bulukumba, terkait potret perilaku pemilih jelang Pilkada Bulukumba.
"Terima kasih kepada masyarakat Bulukumba. Tentu hasil ini tidak boleh membuat kita jemawa, namun harus menjadi pemicu semangat sahabat untuk tidak berhenti bekerja. Terima kasih para sahabat," ungkapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya beredar hasil survei SMRC, dimana semua simulasi jumlah pasangan calon mengunggulkan Tomy Satria. Begitu juga pada kategori popularitas dan akseptabilitas.
Hasilnya, popularitas Tomy Satria unggul diangka 81 persen dan disukai dari yang kenal 93 persen. Disusul berturut-turut, H. Askar HL popularitas 79 persen dan akseptabilitas 85 persen, Kahar Muslim popularitas 54 persen dan akseptabilitas 78 persen, Andi Hamzah Pangki popularitas 53 persen dan akseptabilitas 79 persen.
Simulasi jumlah pasangan calon juga unggulkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan Tomy Satria. Dari dua sampai sembilan jumlah pasangan calon, Tomy Satria konsisten diposisi teratas.
Dari draft digital yang beredar, simulasi sembilan nama elektabilitas Tomy Satria berada diangka 37.1 persen. Disusul berturut-turut; Askar HL 23.7 persen, Andi Hamzah Pangki 5.4 persen, Arum Spink 4.9 persen, Andi Edy Manaf 3.2 persen, Andi Muchtar Ali Yusuf 2.7 persen, Andi Murniati Makking 0.2 persen, Andi Bau Amal 0.2 persen dan Syahruni Haris 0.0 persen. Sementara yang tidak memberikan jawaban 22.7 persen.
Sementara untuk simulasi tujuh pasangan calon elektabilitas Tomy Satria 38.5 persen. Disusul berturut-turut; Askar HL 25.9 persen, Andi Hamzah Pangki 5.6 persen, Andi Edy Manaf 3.2 persen, Andi Muchtar Ali Yusuf 2.7 persen, Andi Murniati Makking 0.2 persen, Syahruni Haris 0.0 persen dan yang tidak memberikan jawaban sebanyak 23.9 persen.
Sedangkan dari simulasi semi terbuka dengan menggunakan alat bantu, elektabilitas Tomy Satria unggul dengan persentase 29,3 persen. Disusul Askar HL 20,0 persen, Kahar Muslim 5,6 persen. Sementara 28 bakal calon lainnya memiliki tingkat keterpilihan dibawah 5,0 persen. 19.5 persen responden tidak memberikan jawaban.
Koordinator SMRC Wilayah Sulawesi, Riswandi Atto Taroempoe yang dikonfirmasi tidak membantah hasil survei itu, namun dia juga enggan memberikan keterangan pembenaran. Dia beralasan baru saja melihat hasil yang berseleweran itu.
Meski begitu, dia membenarkan bahwa tim riset SMRC memang sudah turun di Kabupaten Bulukumba. "Iya, kita memang pernah turun," kata Atto sapaan akrabnya kemarin.(Aidil)