• Jelajahi

    Copyright © PORTALMILITER.COM | BERITA INDONESIA TERKINI, BERITA HARI INI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Harta Karun Dinasti Tsun Diangkat Dari Muatan Kapal Tenggelam Bikin Geger Warga Selayar

    Selayar Pos
    Selasa, 22 Oktober 2019, 05:18 WIB Last Updated 2019-10-21T22:18:30Z
    Harta Karun Dinasti Tsun Diangkat Dari Muatan Kapal Tenggelam Bikin Geger Warga Selayar

    SELAYARPOS.COM ■ Pengangkatan barang muatan kapal tenggelam (BMKT) Tile-Tile Desa Patikarya, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Minggu (20/10) siang mestinya tidak boleh dilakukan oleh pihak manapun.

    Demikian hal ini disampaikan oleh Susi Pudji Astuti, mantan Menteri Kelautan Dan Perikanan pada Senin (21/10), sehari setelah masa jabatannya habis.

    "Masih moratorium mestinya tidak boleh' jawab Susi kepada Pewarta.

    Kendati menjawab singkat namun sangat jelas kalau pengangkatan harta karun di lokasi BMKT Tile- Tile Selayar masih dipertanyakan legalitasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Dr. Ir. H. Marjani Sultan M.Si, Senin (21/10) melalui pesan wa kepada Pewarta menjawab kalau kegiatan penyelaman dan pengangkatan sudah melapor, namun Ia belum melihat izinnya.

    H. Marjani juga mengarahkan Pewarta untuk menanyakan langsung dan menyebut katanya izin kegiatan ini ada di Dinas Pendidikan Selayar.

    Komentar lainnya dari Wakil Ketua FPS, Andi Nurhamzah melalui WA juga menjawab agar jangan ada pihak yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, memanfaatkan regulasi terbatasnya kewenangan pemerintah kabupaten di perairan lautnya sendiri.

    Seperti Pemkab Kepulauan Selayar yang punya keterbatasan kewenangan dilaut, akibat regulasi tentang kewenangannya dilaut yang hanya diatur oleh Pemprov, jelas Hamzah.

    "Kalau mau jujur, barang antik itu di pantai Tile-Tile, jadi setidaknya harus pamit sama masyarakat Tile-Tile. Jangan seenaknya mengangkat dan menyelam dan mengambil lalu membawa pergi, hargai juga dong kearifan masyarakat disana," tegas Hamzah.

    Hal senada juga disampaikan oleh Bahtiar, salah seorang tokoh pemuda di Tile-Tile. Ia menyebut tidak jelas tujuannya jika barang itu diangkat lalu dibawa keluar dan disimpan diluar kampung kami, jelas Bahtiar.

    Padahal kalau mau jujur, pengangkatan itu saya sendiri yang usulkan tapi jangan dibawa keluar dari kampung kami, dan tolong kalau mau angkat itu barang, sampaikan kita juga dong, sebagai pengusul, jelasnya.

    "Saya usulkan diangkat agar tidak dijarah seperti selama ini. Eh, sekarang di selam dan diangkat malah tidak pamit pamit ke kami di Tile-Tile yang selama ini menjaganya," imbuhnya.

    "Perlu diketahui kalau kami disini sebagian besar masih percaya akan mistik dan lokasi tersebut dipercayai punya penunggu yang konon akan berakibat fatal, bagi kami jika diambil seenaknya, wallahualam," pungkas Bahtiar.

    Penyelaman dan pengangkatan barang antik berupa mangkuk dan uang antik serta barang lainnya dilakukan oleh penyelam yang mengaku dari pihak pemerintah pusat dan provinsi Sulsel.

    Dan menurut surat yang diterima penyelaman dilakukan sejak dua hari lalu dan akan berakhir pada tanggal 24 Oktober 2019 sesuai surat Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    Mengenai jumlah barang antik yang ditelah diangkut ke kapal belum diketahui jumlahnya. Namun diperkirakan barang antik jenis koin sudah mencapai ratusan keping jumlahnya. Sementara mangkuk dan barang lainnya belum ada data pasti.

    Barang antik ini mempunyai sejarah yang tak ternilai harganya diperkirakan berasal dari sebuah kapal dagang Cina (Dinasti Tsun) dan diperkirakan berusia sekitar 1000an tahun lalu.

    Barang tersebut diduga berasal dari Dinasti Tzun yang karam di perairan Tile Tile pantai barat Selayar pada kedalaman 20 meter hingga 30 meter. (Tim).

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru

    TNI AU

    +